MAKALAH
SISTEM AKUNTANSI
SISTEM
PENJUALAN KREDIT
OlehKelompok
8 :
1.
Ai Sri Wahyuni
15061151
2.
Indriany
15061142
3.
Riski Kristi
Dewi 15061147
4.
Santika Rahayu
15061133
AKUNTANSI
SISTEM DAN
PROSEDUR PENJUALAN KREDIT
A.
Pengertian Sistem dan Prosedur
1.
Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut Mulyadi
(2001:5) adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu
untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Jadi sistem terdiri dari unsur-unsur
yang berbeda, unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang
bersangkutan tetapi dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan.
B.
Penjualan Kredit
Sistem
akuntansi penjualan kredit yaitu penjualan yang pembayaranya dilakukan setelah
penyerahan barang dengan jangka waktu yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak.
Dalam transaksi
penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman
barang atau penyerahaan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki
piutang kepada pelanggannya. kegiatan penjualan kredit memungkinkan perusahaan
menambah volume penjualan dengan memberi kesempatan kepada para pembeli
membelanjakan penghasilan yang akan diterima mereka pada masa yang akan datang.
Penjualan kredit dapat dilakukan melalui dua sistem yaitu: penjualan kredit
dengan kartu kredit perusahaan dan sistem penjualan kredit biasa.
1.
Penjualan kredit dengan kartu kredit perusahaan
Sistem
penjualan dengan menggunakan kartu kredit ini biasanya digunakan oleh toko
pengecer (retailer). Kartu kredit perusahaan (company credit cards) ini
diterbitkan oleh perusahaan tertentu untuk para pelanggannya . pelanggan akan
diberi kartu kredit perusahaan setelah melalui seleksi berdasarkankemampuan
membayar kredit dan karakternya. Pelanggan daat menggunakan kartu kredit ini
untuk membeli barang hanya pada perusahaan yang menerbitkan kartu kredit
tersebut. Pada akhir bulan atau pada tanggal tertentu perusahaan menagih jumlah
barang yang dibeli oleh pemegang kartu kredit selama jangka waktu tertentu yang
telah lewat.
Fungsi yang terkait dalam sistem penjulan kredit dengan kartu kredit
perusahaan adalah:
a.
Fungsi Kredit
Fungsi ini
bertanggung jawab atas pemberian kartu kepada pelanggan yang terpilih. Fungsi
kredit melakukan pengumpulan informasi tentang kemampuan keuangan calon anggota
dengan meminta fotocopy rekening koran bank, keterangan gaji atau pendapatan
calon anggota dari perusahaan tempat ia bekerja.
b.
Fungsi
Penjualan
Fungsi ini
bertangung jawab melayani kebutuhan barang pelanggan. Fungsi penjualan mengisi
faktur penjualan kredit untuk memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman
melaksanakan penyerahan barang kepada pelanggan.
c.
Fungsi Gudang
Fungsi ini
menyediakan barang yang diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum
dalam tembusan faktur penjualan kartu kredit yang diteriam dari fungsi
penjualan.
d. Fungsi
Pengiriman
Fungsi ini
bertanggung jawab untuk menyerahkan barang yang kuantitas, mutu, dan
spesifikasinya sesuai denganyang tercantum dalam tembusan faktur penjualan
kartu kredit yang diterima dari fungsi penjualan. Fungsi ini juga bertanggung
jawab untuk memperoleh tanda tangan dari pelanggan di atas faktur penjualan
kredit sebagai bukti telah diterimanya barang yang dibeli oleh pelanggan.
e.
Fungsi
Akuntansi
Fungsi ini
bertanggung jawab untuk mencatat transakasi bertambahnya piutang kepada
pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan faktur penjualan kartu kredit yang
diterima dari fungsi pengiriman.
f.
Fungsi
Penagihan
Fungsi ini bertangung jawab untuk
membuat surat tagihan secara periodik kepada pemegang kartu kredit.
Informasi yang
dibutuhkan oleh manajemen
Informasi yang
diperlukan oleh manajemen dari transaksi penjualan dengan kartu kredit adalah:
1.
Jumlah
pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok selama jangka waktu
tertentu.
2.
Jumlah piutang
kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
3.
Jumlah harga
pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
4.
Nama dan alamat
pembeli.
5.
Kuantitas
produk yang dijual.
6.
Nama waraniaga
yang melakukan penjualan.
7.
Otorisasi
pejabat yang berwenang.
Dokumen yang digunakan
untuk melaksanakan sistem penjualan kredit dengan sistem kartu kredit
perusahaan adalah:
1.
Faktur
penjualan kartu kredit
Dokumen ini
digunakan untuk merekam transaksi penjualan kredit.
2.
Surat tagihan
Surat tagihan ini merupakan turnaround dokument yang isinya dibagi menjadi dua
bagian: bagian atas merupakan dokumen yang harus disobek dan dikembalikan
bersama cek oleh pelanggan ke perusahaan, sedangkan bagian bawah berisi rincian
transaksi pembelian yang dilakukan pelanggan dalam periode waktu tertentu
Catatan
Akuntansi yang digunakan adalah:
1. Jurnal
Penjualan
Catatan
akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan, baik secara tunai
maupun kredit.
2. Kartu Piutang
Catatan
akuntansi merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan
kepada tiap-tiap debiturnya.
3. Kartu Gudang
Catatan ini
sebenarnya bukan termasuk dalam penggolongan catatan akuntansi. Catatan ini
deiselenggarakan oleh fungsi gudang dan hanya berisi data kuantitas barang yang
disimpan di gudang beserta mutasinya.
Jaringan
prosedur yang membentuk sistem penjualan dengan kartu kredit adalah:
1.
Prosedur
Penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan
menerima order dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order
dari pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat faktur penjualan kartu kredit
dan mengirimkannya kepada berbagi fungsi yang lain untu memungkinkan fungsi
tersebut memberikan kontribusinya dalam melayani order dari pembeli.
2.
Prosedur
Pengiriman
Dalam prosedur ini fungsi gudang
menyiapkan barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam
faktur penjualan kartu kredit yang diteriam dari fungsi gudang.
Pada saat penyerahan barang, fungsi
pengiriman meminta tanda tangan penerimaan barang pemegang kartu kredit diatas
faktur penjualan kartu kredit.
3.
Prosedur
Pencatatan Piutang
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi
mencatat tembusan faktur penjualan kartu kredit kedalam kartu piutang
4.
Prosedur
Penagihan
Dalam prosedur ini fungsi penagihan
menerima faktur penjualan kartu kredit dan mengarsipkannya menurut abjad.
Secara periodik fungsi penagihan membuat surat tagihan dan mengirimkannya
kepada pemegang kartu kredit perusahaan, dilampiri dengan faktur penjualan
kredit.
5.
Prosedur
Pencatatan Penjualan
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi
mencatat tansaksi penjualan kartu kredit kedalam jurnal penjualan.
Informasi yang diperlukan manajemen pada penjualan kredit sama dengan informasi
yang diperlukan manajemen pada penjualan kredit dengan kartu kredit perusahaan.
Sedangkan dokumen yang digunakan pada penjualan kedit adalah surat order
pembelian yaitu:
1.
Surat order
pengiriman dan tembusannya
2.
Faktur dan
tembusannya
3.
Rrekapitulasi
harga pokok penjualan
4.
Bukti memorial
Contoh-contoh
dokumen tersebut seperti surat order pengiriman, tembusan kredit (credit copy),
surat pengakuan (acknowledgement copy), surat muat (bill of loading), slip
pembungkusan (packing slip), tembusan gudang (warehouse copy), arsip
pengendalian pengiriman (sales rder follow-up copy), arsip index
silang(cross-index file copy), faktur penjualn (customer copies), tembusan
piutang (account receivable copy), tembusan jurnal penjualan (sales journal
copy), tembusan analisis (analysis copy), tembusan wiraniaga (salesperson
copy).
Catatan
akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit ini memiliki kesamaan
antara penjualan kredit dengan kartu kredit perusahaan, hanya saja pada
penjualan kredit ini catatan yang digunakan ditambahkan dengan:
1.
Kartu
persediaan, di mana catatan ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian
mutasi setiap jenis persediaan.
2.
Jurnal umum,
catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual
selama periode akuntansi tertentu.
Jaringan Prosedur
Sedangkan pada jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit ini,
sama dengan sistem penjualan kredit dengan menggunakan kartu kredit perusahaan,
hanya saja jaringan prosedur penjualan kredit ini juga mengalami penambahan
prosedur yaitu:
1.
Prosedur
distribusi penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi
mendistribusikan data penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh
manajemen.
2.
Prosedur
pencatatan harga pokok penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi
mencatat secara periodik total harga pokok produk yang dijual dalam periode
akuntansi tertentu.
2.
Unsur Pengendalian Intern
Organisasi
a.
Fungsi
penjualan harus terpisah dari fungsi kredit
Dalam transaksi penjualan, fungsi penjualan mempunyai
kecenderungan untuk menjual barang sebanyak-banyaknya, yang sering kali
mengabaikan dapat ditagih atau tidaknya piutang yang timbul dari transaksi
tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengecekan intern terhadap status kredit
pembeli sebelum transaksi penjualan kredit dilaksanakan. Fungsi kredit diberi
wewenang untuk menolak pemberian kredit kepada seorang pembeli berdasarkan
analisis terhadap riwayat pelunasan piutang yang dilakukan oleh pembeli piutang
tersebut dimasa yang lalu. Dengan dipisahkannya fungsi penjualan dengan fungsi
kredit, resiko tidak tertagihnya piutang dapat dikurangi.
b.
Fungsi
akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit
Dengan dipisahkannya tiga fungsi pokok tersebut, catatan
piutang dapat dijamin ketelitian dan dan keandalannya serta kekayaan perusahaan
(piutang) dapat dijamin keamanannya (piutang dapat ditagih).
c.
Fungsi
akuntansi harus terpisah dari fungsi kas
Pemisahan kedua fungsi pokok ini akan mencegah terjadinya
manipulasi catatan piutang yang dikenal dengan julukan lapping. Lapping
merupakan bentuk kecurangan penerimaan kas dari piutang yang terjadi jika
fungsi pencatatan piutang dan fungsi penerimaan kas dari piutang yang berada
ditangan satu karyawan. Karyawan tersebut mempunyai kesempatan melakukan
kecurangan yang disebut lapping dengan cara menunda pencatatan penerimaan kas
dari seorang debitur, menggunakan kas yang diterima dari debitur untuk
kepentingan pribadinya, dan menutupi kecurangannya dengan cara mencatat kedalam
kartu piutang debitur tersebut dari penerimaan kas dari debitur lainnya.
d. Transaksi
penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi pengiriman,
fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi
Tidak ada transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan
secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut. Dengan menggunakan unsur
pengendalian intern tersebut, setiap pelaksanaan transaksi selalu akan tercipta
internal check yang mengakibatkan pekerjaan karyawan yang satu dicek ketelitian
dan keandalannya oleh karyawan lain.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Setiap transaksi terjadi dengan otorisasi dari karyawan
yang berwenang dan dicatat melalui prosedur pencatatan tertentu, maka kekayaan
perusahaan akan terjamin keamanannya dan data akuntansi yang dicatat terjamin
ketelitian dan keandalannya.
a.
Penerimaan
order pembeli otorisasi oleh fungsi penjualan dan menggunakan formulir surat
order pengiriman.
Persetujuan dimulainya kegiatan penjualan diwujudkan
dalam bentuk tanda tangn otorisasi dari fungsi penjualan pada formulir surat
order pengiriman. Dengan demikian fungsi penjualan ini bertanggung jawab atas
perintah pengiriman yang ditujukan kepada fungsi pengiriman dalam pemenuhan
order yang diterimanya dari pembeli
b.
Persetujuan
pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan membubuhkan tanda tangan
pada credit copy (yang merupakan tembusan surat order pengiriman).
Untuk mengurangi resiko tidak tertagihnya piutang,
tansaksi penjualan kredit harus mendapatkan otorisasi dari fungsi kredit,
sebelum barang dikembalikan kepada pembeli.
c.
Pengiriman
barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara
menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada copy surat order
pengiriman.
Dokumen yang dikirimkan oleh fungsi pengiriman ke fungsi
penagihan sebagai bukti telah dilaksanakan pengiriman barang sesuai dengan
perintah pengiriman barang yang diterbitkan oleh fungsi penjualan, sehingga
fungsi penagihan dapat segera melaksanakan pengiriman faktur penjualan sebagai
dokumen penagihan piutang.
d. Penetapan harga
jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang dan potongan penjualan
berada di tangan direktur pemasaran dengan penerbitan surat keputusan mengenai
hal tersebut.
Dengan demikian pengisian informasi ke dalam surat order
pengiriman dan faktur penjualan harus didasarkan pada informasi harga jual,
syarat penjualan, potongan penjualan yang ditetapkan oleh direktur pemasaran.
e.
Terjadinya
piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda tangan pada
faktur penjualan. Dengan dibubuhkannya tanda tangan otorisasi oleh fungsi
penagiahan pada faktur penjualan berarti bahwa:
1.
Fungsi
penagihan telah memeriksa kelengkapan bukti pendukung copy surat order
pengiriman yang ditandatangani oleh fungsi pengiriman dan copy surat muat yang
ditandatangani oleh perusahaan angkutan umum.
2.
Fungsi
penagihan telah mencantumkan harga satuan barang yang dijual berdasarkan harga
satuan yang tercantum dalam suat keputusan direktur pemasaran.
3.
Fungsi
penagihan telah mendasarkan pencatuman informasi kuantitas barang yang dikirim
dalam faktur penjualan berdasarkan kuantitas barang yang tercantum dalam copy
surat pengiriman barang dan surat muat of lading.
f.
Pencatatan ke dalam
kartu piutang dan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas dan jurnal
umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan kredit dengan
cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur penjualan, bukti kas
masuk, dan memo kredit).
Catatan akuntansi diisi informasi yang bersal dari
dokumen sumber yang sahih (valid). Kesahihan dokumen sumber dibuktikan dengan
dilampirkannya dokumen pandukung yang lengkap yang telah diotorisasi oleh
pejabat berwenang.
g.
Pencatatan
terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang didukkung dengan surat
order pengiriman dan surat muat.
Dengan cara ini tanggung jawab atas pengubahan catatan
akuntansi dapat dibebankan kepada karyawan tertentu, sehingga tidak ada satupun
perubahan data yang dicantumkan dalam catatan akuntansi yang tidak
dipertanggungjawabkan.
Praktik yang Sehat
a.
Surat Order
pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakiannya dipertanggungjawabkan oleh
fungsi penjualan. Untuk menciptakan praktik yang sehat formulir penting yang
digunakan dan pengguanaan nomor urut tersebut dipertanggungjawabkan oleh yang
memiliki wewenang untuk menggunakan.
b. Faktur
penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh
fungsi penagihan.
c.
Secara periodik
fungsi akuntansi mengirim pernyataan piutang (account receivable statement)
kepada setiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang
diselenggarakan oleh fungsi tersebut.
Praktik yang sehat dapat diciptakan dengan adanya
pengecekan secara periodik ketelitian catatan akuntansi yang diselenggarakan
oleh perusahaan dengan catatan akuntansi yang diselenggarakan oleh pihak luar
yang bebas. Dengan cara ini data yang dicatat dalam kartu piutang dicek
ketelitiannya oleh debitur yang bersangkutan, sehingga pengiriman secaera
periodik pernyataan piutang ini akan menjamin ketelitian data akuntansi yang
dicatat oleh perusahaan.
d. Secara periodik
diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening kontrol piutang dalam buku
besar.
Rekonsiliasi merupakan cara pencocokan dua data yang
dicatat dalam catatan akuntansi yang berbeda namun berasal dari sumber yang
sama. Dalam pencatatan piutang, dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar
pencatatan piutang adalah faktur penjualan.
C.
Bagan Alir Dokumen dari Sistem Penjualan Kredit
Uraian bagan alir dokumen dari sistem
akuntansi penjualan kredit
a.
Bagan Order penjualan
1)
Menerima order
dari pelanggan.
2)
Berdasarkan surat
order yang diterima dari pelanggan membuat Surat Order Pengiriman dan faktur.
3)
Mendistribusikan
Surat Order Pengiriman lembar pertama dikirim ke Bagian Gudang, lembar 2, 3, 4,
5 dikirim ke Bagian pengiriman, lembar 6 ke bagian pelanggan, lembar 7 ke
bagian kredit, lembar 8, 9 diarsipakan sementara menurut tanggal.
4)
Menerima Surat
Order pengiriman lembar 7 dan bagian kredit untuk diarsipkan permanan menurut
abjad.
5)
Menerima Surat
Order Pengiriman lembar 1, 2 dari bagian pengiriman pada surat order pengiriman
lembar 9.
6)
Surat Order
Pengiriman lembar 1, 2 dikirim ke bagian Penagihan.
b.
Bagian Kredit
1)
Berdasarkan
Surat Order Pengiriman lembar 7 dari bagian Order Penjualan dilakukan
pemeriksaan status kredit.
2)
Memberikan
otorisasi kredit.
3)
Surat Order
Pengiriman lembar 7 dikembalikan ke bagian order penjualan.
c.
Bagian Gudang
1)
Berdasarkan
Surat Order Pengiiman lembar 1, dilakukan penyiapan barang.
2)
Barang yang
telah disiapkan kemudian dilakukan penyerahan barang.
3)
Berdasarkan
Surat Order Pengiriman lembar 1, maka direkap ke dalam kartu gudang.
4)
Bersama dengan
barang, Surat Order Pengiriman lembar 1 dikirim ke bagian pengiriman.
d.
Bagian Pengiriman
1)
Surat Order
Pengriman dan barang yang diterima secara bersama dari bagian gudang serta
Surat Order Pengiriman lembar 2, 3, 4, 5.
2)
Menempel Surat
Order Pengiriman lembar 5 pada pembungkus barang sebagai slip pembungkus.
3)
Menyerahkan
barang kepada perusahaan angkutan.
4)
Mengembaliakn
Surat Order Pengiriman lembar 1, 2 ke bagian Order Pengiriman dan lembar 3
diserahkan ke perusahaan pengangkutan.
5)
Surat Oder
Pengiriman lembar 4 diarsipkan secara permanen menurut nomor urut.
e.
Bagian Penagihan
1)
Menurut faktur
berdasarkan Surat Order Pengiriman lembar 1 dan 2 yang diterima dari bagian
order Penjualan.
2)
Mengirim Faktur
lembar 1 ke pelanggan.
3)
Mengirim Faktur
2 bersama Surat Order Pengiriman lembar 1 dan 2 ke bagian piutang.
4)
Mengirimkan
Faktur lembar 3 ke bagian kartu persediaan.
5)
Mengirimkan
Faktur lembar 4 ke bagian jurnal.
6)
Mengirimkan
Faktur lembar 5 ke Wiraniaga.
f.
Bagian Piutang
1)
Faktur yang
diterima dari Bagian Penagihan dibuat rekap ke dalam kartu piutang.
2)
Faktur dan
Surat Order Pengiriman lembar 1 dan surat Muat lembar 2 diarsipkan permanen
menurut nomor urut.
g.
Bagian Kartu Persediaan
1)
Berdasrkan
faktur lembar 3, merekap ke kartu persediaan dan faktur tersebut diarsipkan
permanen sesuai nomor urut.
2)
Berdasarkan
kartu persediaan dibuat rekapitulasi harga pokok penjualan
secara periodik.
3)
Berdasarkan
rekapitulasi harga pokok penjualan membuat bukti memorial.
4)
Bukti memorial
dan rekapitulasi tersebut dikirim ke bagian jurnal.
h.
Bagian Jurnal
1)
Rekapitulasi
Harga Pokok Penjualan dan Bukti Memorial direkap ke dalam jurnal umum dan
diarsipkan menurut nomor urut.
2)
Faktur lembar 4
direkap ke dalam jurnal penjualan kemudian diarsipkan.
FLOW CHART DARI SISTEM PENJUALAN KREDIT
Ø
KeteranganSiklusPembelianKredit:
o
Customer
Customer melakukan order barang yang
dikirimkeBagianPenjualan. LalumendapatkanBuktiPembelian. Setelahdiproses,
customer akanmendapatkankirimanbarangdariBagianPengiriman. Barang yang
diterimalaludicekapakahsamadenganFakturPembelian. Jikacocok, customer
menandatanganidanmengembalikanSuratJalandanFakturPembeliankeBagianPengiriman.
o
BagianPenjualan
Setelahmenerima Order Barangdari
Customer, BagianPenjualanmembuatFakturPembelian yang dirangkap 3,
lembarpertamauntuk Customer, lemabarkeduauntukBagianGudang,
danlembarketigauntukBagianKeuangan. Dari FakturPembeliantersebut,
BagianPenjualanmembuatSuratJalan yang dirangkap 3. LembarpertamadankeduauntukBagianPengirimandanlembarketigauntukBagianGudang.
Dari FakturPembelian 1 dan 2 yang
diterimadariBagianPengiriman, laludibuatLaporanPenjualanrangkap 2,
lembarpertamasebagaiarsipdanlembarkeduadikirimkePimpinan.
o
BagianGudang
Dari FakturPembelian yang
diterimadariBagianPenjualan, BagianGudangmenyiapkanbarang yang diorder.
BarangtersebutdikirimkeBagianPengiriman.
BagianGudangjugamenerimaSuratJalandariBagianPenjualansebagaiarsip.
o
BagianPengiriman
SetelahmenerimaBarangdariBagianGudangdanSuratJalandariBagianPenjualan,
lalubarangdikirimbersamaSuratJalantersebutke Customer.
FakturPembeliandanSuratJalan yang
telahditandatanganioleh Customer diberikankeBagianPenjualan.
o
BagianKeuangan
MenerimaFakturPembeliandariBagianPenjualansebagaidasarpembuatanLaporanKeuangan
yang dirangkap 2, yang pertamadiberikankePemimpindanlembarkeduauntukarsip.
o
Pemimpin
MenerimaLaporanKeuangandariBagianKeuangandanLaporanPenjualandariBagianPenjualansebagaiarsip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar